Rujukan Biologi tentang Struktur dan Fungsi Berbagai Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Materi tentang struktur dan fungsi jaringan tumbuhan - merupakan materi lanjutan dari sebelumnya dibahas mengenai struktur tumbuhan dan fungsinya yang dikaji secara morfologi. Dikesempatan lanjutan inilah akan dibahas mengenai struktur jaringan tumbuhan yang terdiri dari beberapa jenis jaringan, yang kemudian dibahas pula mengenai fungsi dari setiap jenis jaringan yang berbeda tersebut. Cakupan bahasan materi kali ini didasarkan pada beberapa rujukan sumber bacaan.Jaringan merupakan sekumpulan dari sel yang mempunyai bentuk, asal, fungsi, dan struktur yang sama. Jaringan tumbuhan berasal dari sel tumbuhan yang berdiferensiasi. sel tumbuhan yang berdiferensiasi tersebut akan berkelompok membentuk suatu jaringan sesuai dengan bentuk dan fungsinya.
Menurut studiobelajar.com, Jika berbicara tentang jaringan tumbuhan, maka jaringan ini memiliki beberapa ciri yang tampak akan berbeda dengan jaringan pada hewan. Berikut ini beberapa jaringan tumbuhan yang dapat diketahui:
- sel penyusunnya terdiri atas sel hidup dan sel mati
- energi yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk hidup lebih sedikit jika dibandingkan dengan energi yang dibutuhkan oleh hewan untuk hidup
- jenis nutrisi makanan pada tumbuhan dihasilkan dari sintesis makanan sendiri melalui proses fotosintesis
- struktur tumbuhan memiliki pertumbuhan yang tidak terbatas
- struktur jaringan tumbuhan memberikan dukungan mekanis, sedikit berbeda dengan jaringan hewan yang memberikan dukungan untuk kompleksitas gerakan
- jenis jaringan tumbuhan terbagi atas jaringan meristem dan jaringan dewasa, yang terbagi lagi menjadi beberapa jaringan seperti jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong, dan jaringan pembuluh
JARINGAN MERISTEM
Ciri-ciri jaringan meristem tumbuhan terdiri sebagai berikut.- Sel-sel muda (embrional)
- Tidak ditemukannya ruang antar sel
- Sel-sel jaringan berbentuk bulat, lonjong atau poligonal dengan dinding sel yang tipis
- Sel-selnya banyak mengandung sitoplasma dan mengandung satu atau lebih inti sel
- Vakuola kecil atau dibeberapa jenis tumbuhan bahkan tidak ada sama sekali
- Meristem apikal (ujung), merupakan meristem yang terletak pada ujung-ujung batang maupun akar
- Meristem interkalar (ruas), merupakan bagian jaringan yang terletak di ruas-ruas batang
- Meristem lateral (samping), merupakan jaringan yang terletak diantara jaringan dewasa lainnya.
- Meristem Primer (mencakup meristem apikal dan interkalar yang berkaitan dengan fungsi pemanjangan sel, seperti bertambahnya tinggi tubuh tumbuhan. Meristem primer ini dapat ditemui pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan. Menurut Hanstein, meristem primer ini pada ujung akar dibagi menjadi 3, yaitu daerah dermatogen yang akan berkembang menjadi epidermsi; daerah periblem yang akan berkembang menjadi korteks; dan daerah pleron yang akan berkembangan menjadi stele. Lain halnya menurut Schmidt, meristem primer pada ujung batang dibagi menjadi 2, yaitu: daerah korpus yang merupakan bagian pusat titik tumbuh dengan sel-sel yang membelah secara tak beraturan; daerah tunika yang merupakan bagian luar titik tumbuh dengan sel-sel yang relatif kecil serta membelah ke samping (lateral).
- Meristem Sekunder (mencakup kambium), merupakan jaringan meristem yang berkaitan dengan fungsi pembesaran sel. Kambium ini dibagi menjadi dua, yaitu: Kambium vaskuler, berfungsi dalam pembentukan xilem sekunder ke arah dalam dan floem sekunder ke arah luar; dan Kambium gabus (felogen), sebagai pengganti epidermis yang rusak, felogen berkembang ke dalam menjadi feloderm dan ke luar menjadi felem.
JARINGAN DEWASA
Jaringan dewasa tumbuhan ini memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut.
Berdasarkan letak xilem dan floemnya, berkas pengangkut pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi 3, diantaranya:
- Uumumnya tidak membelah
- Bentuk sel relatif tetap
- Sel-selnya telah berdiferensiasi
- Sel-selnya mengalami penebalan dinding
A. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis memiliki ciri berupa sel berbentuk balok, rapat, tidak berklorofil, kecuali sel penutup stomatanya. jaringan epidermis ini berfungsi sebagai jaringan pelindung atau proteksi. karena berfungsi sebagai pelindung, dibeberapa jenis tumbuhan, dapat ditemukan adanya derivat epidermis, diantaranya ada lenti sel, bulu akar, trikoma (rambut), sel penutup stomata, dan spina (duri).B. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim disebut sebagai jaringan mekanik atau pengisi yang terletak pada batang, akar, daun, dan bunga. Pada daun, jaringan parenkim ini disebut sebagai mesofil. Jika ditelusuri lagi, jaringan parenkim ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:- Parenkim berklorofil untuk fotosintesis: terdapat pada daun, yang terdiri atas jaringan palisade (tiang) dan spons (bunga karang), dan sebagai klorenkim pada batang.
- Parenkim non berklorofil, contoh: korteks, berfungsi menyimpan cadangan makanan yang terletak diluar stele (silinder pusat); empelur, merupakan jaringan parenkim didalam stele; endodermis, termasuk jaringan parenkim penghubung antara korteks dengan stele; dan terdapat aerenkim, berfungsi menyimpan udara, seperti halnya pada batang eceng gondok.
C. Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong disebut sebagai jaringan penunjang atau penguat. di beberapa tumbuhan, jaringan ini masih memiliki sel yang hidup (aktif membelah). jika selnya hidup, dapat diamati adanya penebalan sudut dinding sel, dalam kondisi ini jaringan penyokong disebut sebagai kolenkim. adapun jika selnya mati, dinding sel akan menebal dari bahan berupa lignin, sehingga jaringan penyokongnya akan disebut sklerenkim (bentuk sel batu atau sklereid berserabut). Perhatikan tabel di bawah ini untuk lebih jelasnya mengenai pembagian dari jaringan penyokong.
Ciri
|
Macam Jaringan Penyokong
| |
Kolenkim
|
Sklerenkim
| |
Sel
|
Hidup
|
Mati
|
Sifat
|
Plastis
|
Elastis, lentur
|
Penebalan
|
Sudut sel
|
Dinding sel
|
Bahan penebalan
|
Selulosa
|
Lignin
|
Contoh
|
Pada tumbuhan muda
|
Pada tumbuhan tua
|
D. Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh pada tumbuhan memiliki peran sebagai pengantar berbagai nutrisi yang ada pada tumbuhan. dalam menjalankan perannya, pembuluh tumbuhan terbagi menjadi dua. Pertama terdapat pembuluh tapis atau floem, yang tersusun oleh unsur tapis, dilengkapi sel pengiring. floem ini memiliki fungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Kedua terdapat pembuluh kayu atau xylem yang berupa trakeid (ujung selnya ada sekat berpori) dan trakea (sekat antara sel menghilang, ujung sel berlubang). Fungsi xylem ini mengangkut air dan zat hara.Berdasarkan letak xilem dan floemnya, berkas pengangkut pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi 3, diantaranya:
- Kolateral, dimana letak xilem dan floem berdampingan. floem berada di bagian luar. adapun kolateral ini masih dibagi lagi dalam 3 kondisi, yaitu kolateral tertutup (diantara floem dan xilem tidak terdapat kambium. dijumpai pada tanaman monokotil), kolateral terbuka (diantara floem dan xilem terdapat kambium. dijumpai pada tanaman dikotil dan gymnospermae), dan bikolateral (bila kondisi kambium terletak diantara dua xilem dan floem, contoh pada tanaman Solanaceae.
- Konsentris, dimana letak xilem dikelilingi floem (konsentris amfikibral), atau floem dikelilingi xilem (amfivasal).
- Radial, dimana bila xilem dan floem bergantian selang seling menurut jari-jari lingkaran. contoh dapat ditemui pada akar primer tumbuhan dikotil dan akar tumbuhan monokotil.
Belum ada Komentar untuk "Rujukan Biologi tentang Struktur dan Fungsi Berbagai Jaringan Tumbuhan"
Posting Komentar