Rujukan Biologi tentang Eubacteria (Ciri, Struktur, dan Bentuk)
Rujukan Biologi tentang Ciri, Struktur dan Bentuk Eubacteria
Eubacteria atau secara umum lebih dikenal dengan istilah bakteri, merupakan suatu mikroorganisme prokariotik. Istilah bakteri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata bacterion (berarti tongkat atau batang). Bakteri merupakan mikroorganisme bersel satu (uniseluler) dan umumnya memiliki karakteristik tidak berklorofil dan bereproduksi dengan cara membelah diri.
Bakteri tersebar di segala tempat dan selalu ada di sekitar kita. Bahkan bakteri pun terdapat di tubuh kita, di permukaan kulit, di mulut, di kepala, dan di sistem pencernaan makanan kita.
Ciri-Ciri Umum Bakteri
Bakteri merupakan suatu mikroorganisme bersel satu (uniseluler) dan prokariotik. Jadi, semua bakteri tidak memiliki membran inti sel. Berikut ini coba kita pahami bersama mengenai karateristik atau ciri-ciri umum dari bakteri itu sendiri.
A. Ukuran Bakteri
Seperti yang diketahui bahwa ukuran bakteri adalah sangat kecil. Rata-rata bakteti memiliki panjang sekitar 1μm - 10 μm dengan lebar antara 0,5 μm - 1 μm. Bakteri terkecil yang diketahui adalah Dialister pneumosintes dengan panjang tubuh 0,15 - 0,30 μm. Adapun bakteri terbesar yang diketahui adalah Spirillum voluntas, dengan panjang tubuh 13 - 15 μm (mikrometer = 1/1000000 meter).
Dengan demikian, bakteri tentu hanya dapat diamati melalui penggunaan alat seperti mikroskop. Oiya sahabat gen, ukuran bakteri ini tergantung dari pada spesies dan fase pertumbuhannya ya. Berikut adalah tabel beberapa spesies bakteri dan ukurannya.
Tabel. Ukuran jenis bakteri
No. |
Spesies |
Ukuran (dalam mikron) |
1 |
Staphylococcus
aureus |
0,8
– 1,0 |
2 |
Micrococcus
maxima |
0,8
– 1,0 |
3 |
Sarcina
maxima |
4,0
– 4,5 |
4 |
Streptococcus
lactis |
0,5
– 1,0 |
5 |
Nitrosococcus
nitrocus |
1,5
– 1,7 |
6 |
Proteus
bulgaris |
0,8
– 1,0 x 1,0 |
7 |
Lactobacillus
lactis |
0,8
– 1,6 x 0,4 |
8 |
Lactobacillus
delbrueckii |
0,5
– 0,8 x 2,0 |
9 |
Bacillus
cereus |
1,0
– 1,2 x 3,0 |
10 |
Vibrio
cholerae |
0,3
– 0,6 x 1,0 |
11 |
Rodhospirillum
rubrum |
0,5
– 1,5 x 2,0 |
12 |
Spiriillum
volutans |
1,5
– 2,0 x 13,0 |
B. Struktur Bakteri
Struktur sel bakteri ini sangat sederhana, dimana umumnya tubuh bakteri tersusun atas dinding sel, membran plasma, dan sitoplasma.
Sel bakteri dilindungi oleh suatu bagian berupa dinding sel. Dinding sel ini memberikan kekuatan yang diperlukan untuk menjaga supaya bentuk sel dalam keadaan tetap dan tidak mengalami lisis (pecah) ketika berada di dalam medium hipotonik (misalnya kolam). Perlu diketahui bahwa Dinding sel pada bakteri tidak seperti dinding sel pada tumbuhan. Dinding sel bakteri tidak tersusun atas zat selulosa, namun tersusun atas molekul-molekul polisakarida yang berikatan dengan asam amino yang kemudian membentuk peptiodoglikan.
Berdasarkan struktur polisakarida yang terkandung di dalam dinding sel, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri gram negatif dan bakteri gram positif.
- Bakteri gram positif memiliki struktur dengan peptidoglikan di luar membran plasma dan karateristiknya jika diberi pewarnaan gram akan menampakkan warna ungu.
- Bakteri gram negatif, kebalikan dari gram positif, jika diberi pewarnaan gram akan menampakkan warna merah. Bakteri gram negatif ini memiliki struktur dinding sel yang lebih tipis sebab kandungan peptidoglikan yang dimilikinya lebih sedikit sehingga gram negatif lebih rentan terhadap antibiotik (misal, streptomisin) jika dibandingkan bakteri gram positif.
Terdapat beberapa jenis bakteri yang diselaputi oleh suatu lapisan lendir yang disebut sebagai kapsul (struktur yang berada di sebelah luar dinding sel). Kapsul merupakan selaput licin yang tersusun atas kandungan glikoprotein. Bagian kapsul ini digunakan oleh bakteri sebagai pertahanan dan perlindungan diri dari antibodi sel inang, dan perlindungan sel dari kondisi kekeringan.
Pada umumnya bakteri dapat bergerak dengan bantuan bagian berupa flagela. Struktur Flagela bakteri melekat pada membran plasma dan menjulur muncul keluar melalui dinding sel. Flagela ini memiliki letak yang bermacam-macam. Berdasarkan jumlah dan letaknya, tipe flagela dapat dibedakan sebagai berikut.
- ada yang berada di salah satu ujung sel (monotrik),
- pada kedua ujung (jika masing-masing satu (amfitrik) dan jika dua atau lebih flagel pada masing-masinh ujung (lopotrik)),
- di seluruh permukaan sel (peritrik),
- dan ada juga yang bahkan tidak memiliki sama sekali flagel (atrik).
Struktur flagel tersebut terbuat dari protein yang disebut flagelin. Bakteri aktif bergerak pada kondisi yang lembap. Namun, pada kondisi saat kekurangan air, bakteri akan tidak aktif.
Selain memiliki flagela, beberapa bakteri memiliki perangkat berupa filamen protein yang tertanam dalam membran plasma dan juga menyembul keluar melalui dinding selnya. Bagian ini disebut sebagai Pili. Fungsi dari Pili adalah diperkirakan berkaitan erat dengan konjugasi yaitu berupa reproduksi seksual yang belum diketahui secara jelas jenis kelaminnya.
Beberapa jenis bakteri tertentu dapat membentuk spora sebagai respon ataupun tanggapan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. Spora yang terdapat pada bakteri bukan sebagai alat perkembangbiakan, melainkan merupakan suatu fase nonaktif (dormansi) dengan membentuk dinding tebal (berupa kista). Pada saat berada dalam fase atau bentuk endospora, bakteri akan tahan terhadap berbagai macam kondisi, seperti suhu tinggi, suhu rendah, kekeringan, atau bahkan kekurangan nutrisi. Namun, apabila lingkungan kembali dalam kondisi baik, spora tersebut akan dapat berkecambah dan menjadi bakteri yang aktif kembali. Spora bakteri ini dibentuk di dalam sel yang disebut endospora.
Lokasi pembentukan endospora bermacam-macam, dimana pembentukannya bergantung dari jenis bakterinya. Berdasarkan lokasi pembentukan endospora, bakteri dapat dibedakan sebagai berikut.
- Spora sentral, jika pembentukan endospora berada di tengah-tengah sel.
- Spora terminal, jika pembentukan endospora berada di bagian salah satu ujung sel.
- Spora subterminal, jika pembentukan endopsora berada di bagian antara tengah dan ujung sel bakteri.
C. Bentuk Bakteri
Terdapat tiga macam bentuk bakteri, yaitu bulat (coccus), batang (bacillus), dan melilit atau sprial (spirillum). Bentuk bakteri ini pada kondisi tertentu bisa saja berubah karena keadaan lingkungan. Sel-sel yang dapat mengadakan reproduksi secara normal dapat saja diganggu dengan jalan mengubah mediumnya. Selain itu, berbahai perubahan bentuk pada bakteri dapat terjadi akibat adanya bermacam-macam zat kimia, atau zat anti bakteri (dalam konsentrasi rendah), misal metilviolet, sulfanomida, penicillin, dan irradiasi. Berikut ini kalian akan mengenal beberapa bentuk dari sel bakteri.
A. Bakteri bentuk bulat (coccus)
Bakteri bentuk bulat dapat dibedakan lagi menjadi beberapa jenis berdasarkan urutannya.
- Monokokus, yaitu bakteri berbentuk bola tunggal, contohnya Monococcus gonorhoe penyebab penyakit kencing nanah.
- Diplokokus, yaitu bakteri berbentuk bola bergandengan dua-dua, contohnya Diplococcus pneumoniae penyebab penyakit pneumonia (radang paru-paru).
- Sarcina, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok empat-empat membentuk kubus, contohnya Sarcina luten.
- Streptokokus, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompik memanjang berbentuk rantai, contohnya Streptococcus lactis, Streptococcus progenes penyebab sakit tenggorokan dan Streptococcus thermophilis untuk pembuatan yogurt (susu asam.
- Stafilokokus, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkoloni seperti buah anggur, contohnya Stafilococcus aureus penyebab penyakit radang paru-paru.
B. Bakteri Bentuk Batang
Bakteri bentuk batang dikenal dengan nama basil (berasal dari kata bacillus yang berarti batang). Bentuk ini dapat dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan susunannya.
- Basil tunggal atau monobasilus, yaitu bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal, contohnya Salmonella typhosa penyeban penyakit tipus, Escherichia coli yang terdapat pada usus, dan Lactobacillus.
- Diplobasilus, yaitu bakteri berbentuk basil yang bergandengan dua-dua.
- Streptobasilus, yaitu bakteri berbentuk basil yang bergandengan memanjang berbentuk rantai, contohnya Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks), Streptobacillus moniliformis, Azetobacter (bakteri pengikat nitrogen buah anggur).
- Kokobasilus, yaitu bakteri berbentuk batang yang tidak terlalu panjang, dengan ujung membulat.
C. Bakteri Bentuk Spiral
Bakteri bentuk spiral (spirillum) dapat dibedakan sebagai berikut.
- Spiral, yaitu golongan bakteri yang berbentuk seperti spiral, contohnya Spirillum
- Vibrio atau bentuk koma, dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna, contohnya Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera.
- Spiroseta, taitu golongan bakteri berbentuk spiral yang dapat bergerak, contohnya Spirochaeta palida penyebab penyakit sifilis.
Lanjutan Materi:
- Archaebacteria
- Eubacteria/Bakteri (Ciri, Struktur, dan Bentuk)
- Reproduksi Bakteri
- Klasifikasi Bakteri
- Peranan Bakteri
Sumber referensi:
Advanced Learning Biology 1A : for Grade X Senior High School Mathematics and Natural Sciences Programme / MBS Maniam, Yusa. Penerbitan Bandung: Grafindo Media Pratama, 2013
Belum ada Komentar untuk "Rujukan Biologi tentang Eubacteria (Ciri, Struktur, dan Bentuk)"
Posting Komentar