Rujukan Biologi tentang Karakteristik dan Klasifikasi Archaebacteria
Rujukan Biologi tentang Karakteristik dan Klasifikasi Archaebacteria
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa sepengetahuan dan keinginannya, manusia selalu berhubungan dengan bakteri yang secara alami tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Bahkan sebagian hidup manusia dipengaruhi oleh adanya mikroorganisme, dan sangat tergantung dari padanya. Dapatkah kalian bayangkan seandainya di dunia ini tidak ada bakteri? Itulah sebabnya pengetahuan mengenai kehidupan dan sifat-sifat bakteri penting untuk dipelajari dan dipahami sehingga kita dapat mengetahui manfaat apa yang dapat diambil dari bakteri bagi kehidupan manusia.
Oleh karena itu, tujuan yang perlu dicapai di beberapa pembelajaran pada blog-blog berikutnya adalah kalian mampu untuk mendeskripsikan ciri-ciri archaebacteria dan eubacteria serta peranannya bagi kehidupan manusia.
Awalnya makhluk hidup dibedakan menjadi 5 kelompok seperti protista, fungi, monera, animalia, serta plantae pada tahun 1969 oleh seorang ahli yang bernama Robert H. Whittaker. Pengelompokkan tersebut dikenal dengan istilah sistem 5 kingdom yang mana dasar pengelompokkan tersebut disesuaikan dengan susunan sel, cara memenuhi kebutuhan, serta tingkatan dari makhluk hidup tersebut.
Kemudian pada tahun 1977 oleh Woese dkk dipecah menjadi 6 kingdom yaitu protista, fungi, archaebacteria, eubacteria, animalia, serta plantae. Yang mana perolehan ini didapat karena kingdom monera yang dibagi menjadi dua yaitu archaebacteria dengan eubacteria, yang akan kita pelajari sesaat setelah ini.
Tapi sebelum mengenal lebih jauh tentang archaebacteria, berikut ini adalah tabel perbandingan struktur arkhaea dan bakteria secara umum.
Tabel. Perbedaan bakteria dan arkhaea
No. |
Variabel |
Bakteria |
Arkhaea |
1 |
Karioteka
(Membran Inti) |
Tidak
ada |
Tidak
ada |
2 |
Organel
yang terbungkus membrane |
Tidak
ada |
Tidak
ada |
3 |
Peptidoglikan
di dinding sel |
Ada |
Tidak
ada |
4 |
Lipid
(lemak) penyusun membrane |
Hidrokarbon
tidak bercabang |
Beberapa
hidrokarbon bercabang |
5 |
Enzim
RNA Polimerase |
Satu
jenis |
Beberapa
jenis |
6 |
Asam
amino inisiator untukk permulaan sintesis protein |
Formil-
metionin |
Metionin |
7 |
Respon
terhadap antibiotic Streptomicin dan Kloramfenikol |
Pertumbuhan
terhambat |
Pertumbuhan
tidak terhambat |
Untuk materi yg lebih spesifik mengenai eubacteria, gen sukses media sudah buatkan pada video dengan judul Mengenal Karakakteristik Kingdom Monera yang dapat sahabat gen akses melalui link ini (Kingdom Monera). Jadi untuk kesempatan kali ini kita lebih fokus untuk mengenal tentang apa itu archaebacteria.
Istilah dari kata archaebacteria berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata archaio yang memiliki arti kuno dan juga bacteria yang memiliki arti bakteri. Sehingga kelompok archaebacteria merupakan golongan dari bakteri kuno.
Istilah tersebut diberikan sebab sebagian besar arkhaea hidup pada lingkungan yang ekstrim dan menyerupai habitat purba pada sejarah evolusi bumi sehingga banyak anggotanya yang sudah punah dan menjadi fosil. Arkhaea dapat hidup pada habitat seperti sumber air panas, kawah, gambut, rawa-rawa, sedimen laut, dan danau garam.
KLASIFIKASI ARCHAEBACTERIA
Para ahli biologi yang mempelajari kehidupan prokariota telah mengidentifikasi dan membagi arkhaea menjadi tiga kelompok utama, yaitu methanogen, halofil ekstrim dan termofil ekstrim.
1. Methanogen
Kelompok bakteri ini diberi nama sesuai dengan metabolisme energinya yang khas. Bakteri ini menggunakan H2 untuk mereduksi CO2 menjadi metana (CH4). Metanogen termasuk bakteri anaerob obligat. Habitatnya di lumpur dan rawa-rawa ketika makhluk hidup lainnya tidak mampu hidup di sana karena ketidakadaan atau sedikit oksigen.
Bakteri kelompok ini dalam ekosistem berfungsi sebagai pengurai (decomposer). Aplikasi pemanfaatan bakteri metanogen ini adalah untuk pembuatan biogas (untuk bahan bakar dan pembangkit lampu listrik) dari kotoran ternak.
Sementara itu, metanogen banyak juga yang bersimbiosis pada usus rayap, sapi, dan herbivor lainnya sebagai pengurai selulosa dari dinding sel tumbuhan yang dimakannya.
Contoh bakteri kelompok ini adalah methanosarcina, methanococcus janaschii, dan methanophyrus candlery.
2. Halofil ekstrem
Kelompok bakteri ini hidup berkoloni membentuk buih berwarna ungu yang mengapung di permukaan perairan, hidup pada air laut berkadar garam (salinitas) tinggi. Contohnya adalah bakteri rhodopsin.
3. Termofil ekstrem
Kelompok bakteri ini dapat hidup pada perairan bersuhu tinggi atau bahkan melebihi pada suhu optimum untuk pertumbuhan bakteri ini yg berkisar antara 60'C - 80'C. Contohnya adalah Sulfolobus yang hidup menempati mata air sulfur di Yellowstone National Park, Amerika Serikat yang bersuhu 105'C.
KARAKTERISTIK ARCHAEBACTERIA
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri atau karakteristik dari archaebacteria.
- Memiliki karakteristik berupa sifat uniseluler atau organisme bersel satu.
- Mempunyai ukuran mikro yaitu sekitar 1/10 mikrometer sampai >15 mikrometer.
- Memiliki sifat sel prokariotik yaitu tidak memiliki membrane inti.
- Dinding sel pada archaebacteria tersusun atas protein dan juga polisakarida, namun bukan peptidoglikan
- Tidak memiliki organel-organel sel seperti mitokondria, badan golgi, retikulum endoplasma, dan juga lisosom.
- Pada umumnya memiliki sifat anaerob, namun beberapa spesies memiliki sifat aerob, anaerob obligat, serta anaerob fakultatif.
- Hidupnya soliter maupun berkoloni.
Itu beberapa ciri atau karakteristik dari archaebacteria sahabat gen, dibeberapa sumber untuk ciri atau karakteristiknya mungkin lebih banyak, jadi jangan lupa untuk mampir di sumber lainnya.
Baik sahabat gen, itu sedikit tentang mengenal kelompok bakteri (monera) dari golongan archaebacteria. Semoga sedikit menambah wawasan kita semua. Sampai jumpa pada postingan materi berikutnya sahabat gen.
Lanjutan Materi:
- Archaebacteria
- Eubacteria/Bakteri (Ciri, Struktur, dan Bentuk)
- Reproduksi Bakteri
- Klasifikasi Bakteri
- Peranan Bakteri
Sumber referensi:
Advanced Learning Biology 1A : for Grade X Senior High School Mathematics and Natural Sciences Programme / MBS Maniam, Yusa. Penerbitan Bandung: Grafindo Media Pratama, 2013
Belum ada Komentar untuk "Rujukan Biologi tentang Karakteristik dan Klasifikasi Archaebacteria"
Posting Komentar