Rujukan Biologi tentang Klasifikasi Bakteri
Rujukan Biologi tentang Klasifikasi Bakteri
Pada perkembangan klasifikasi modern, domain Bakteria terbagi menjadi lima kelompok besar, yaitu proteobacteria, bakteri Gram-Positif, sianobakteri, spiroseta, dan klamidia. Secara terperinci, setiap kelompok akan terurai sebagai berikut.
A. Proteobacteria
Kelompok bakteri ini mempunyai keanekaragaman jenis yang paling besar dan terbagi menjadi 3 subkelompok utama, yaitu bakteri ungu, proteobakteri kemoautotorop dan proteobakteri kemoheterotrop.
1. Bakteri Ungu
Bakteri ungu merupakan bakteri yang bersifat fotoautotrop dengan klorofil bakteri yang dibentuk di dalam kantung membrane plasma. Dalam fotosintesisnya, sumber hydrogen yang digunakan berasal dari H2S dan membebaskan gas sulfur sebagai hasil samping dari fotosintesisnya. Sebagian besar bakteri ungu bersifat anaerob obligat (hanya dapat hidup jika tidak ada kandungan oksigen), dan berflagela. Habitatnya pada seduneb (endapan) kolam, danau, dan lapisan lumpur. Contohnya adalah Chromatium sp.
2. Proteobakteri Kemoautotrof
Proteobakteri kemoautotrof adalah bakteri yang bersifat autotroph, hidupnya ada yang bebas dan ada yang bersimbiosis. Pada ekosistem, bakteri ini berperan dalam siklus atau daur materi berupa nitrogen. Contohnya adalah bakteri Rhizobium leguminosorum yang bersimbiosis pada akar kacang-kacangan (Leguminoceae), membentuk bintil akar dan berperan untuk memfiksasi nitrogen dari udara bebas.
3. Proteobakterri kemoheterotrof
Bakteri ini bersifat kemoheterotrop karena mendapatkan bahan makanan dari inangnya, terutama di dalam usus hewan dan manusia sehingga disebut pula sebagai bakteri enteric. Bakteri kelompok ini pada umumnya berbentuk basil dan sifatnya yaitu anaerob fakultatif (dapat hidup jika ada oksigen maupun tidak ada oksigen). Contoh spesies dari bakteri ini adalah Esherechia coli yang bersimbiosis pada usus besar manusia dan juga ada spesies Salmonella typhosa yang hidup di usus dan mengiritasi usus sehingga menyebabkan penyakit tipus.
B. Bakteri Gram Positif
Kelompok bakteri ini umumnya memiliki dinding sel yang bersifat gram positif, walaupun ada sebagain yang dapat berdinding gram negative. Sebagian besar bakteri gram bersifat kemoheterotrop dan hanya sedikit yang bersifat fotosintetik.
Pada kondisi lingkungan yang kurang mendukung atau tidak menguntungkan, bakteri kelompok ini mampu untuk membentuk endospore yang berdinding tebal. Namun terdapat pengecualian, yaitu pada mikroplasma. Contoh spesiesnya adalah Mycoplasma pneumoniae penyebab penykait pneumonia pada manusia dan juga ada Streptomyces sp. Yang dapat menghasilkan zat antibiotic.
C. Spiroseta
Kelompok bakteri spiroseta ini berbentuk filamen heliks yang tipis, bergerak seperti pembuka tutup botol, dan bersifat kemoheterotrof, hidupnya bebas, dan umumnya bersifat pathogen. Contohnya adalah Treponema pallidum yang menyebabkan penyakit sifilis dan Borrelia burgdorferi yang menyebabkan penyakit Lyme.
D. Chlamydia
Kelompok bakteri ini merupakan parasite obligat pada sel hewan. Semua energi (ATP) yang diperlukan oleh bakteri ini langsung diperoleh dari sel inang. Dinding selnya tidak memiliki peptidoglikan sehingga dimasukkan dalam kelompok bakteri gram negative. Contohnya adalah Chlamydia trachomalis yang menyebabkan kebutaan mata.
E. Cyanobacteria
Dahulu kelompok bakteri ini dikenal dengan ganggang hijau biru (Cyanophyta). Kelompok bakteri ini bersifat autotroph dengan pola fotosintesis yang mirip dengan pola fotosintesis tumbuhan. Bakteri ini sudah memiliki klorofil, menggunakan sumber hydrogen dari H2O, dan menghasilkan CO2 sebagai hasil samping fotosintesisnya.
Tidak seperti halnya tumbuhan, klorofil pada Cyanobacteria tidak terletak di dalam kloroplas. Klorofil tersebar di dalam sitoplasma Bersama karetinoid terbungkus dalam kantung pipih yang disebut sebagai lamela fotosintesis. Selain memiliki klorofil, Cyanobacteria juga memiliki pigmen yang lain, yaitu fikosianin dan fikoeritrin yang secara kesatuan membentuk fikobilin yang berwarna biru. Itulah sebabnya dahulu Cyanobacteria dikenal sebagai alga hijau-biru. Fikobilin terletak di dalam butiran (Granula) diantara lamela fotosintesis.
Sebagian besar Cyanobacteria hidup di air tawar, tetapi ada juga yang hidup di darat dan bersimbiosis membentuk lumut kerak (Lichenes). Ciri-ciri Cyanobacteria adalah uniseluler, membentuk koloni, dan ada yang multiseluler. Dinding sel bergelantin, tidak berflagela, dan Sebagian dapat bergerak secara meluncur.
Beberapa jenis Cyanobacteria membentuk filamen (Benang), sedangkan yang lainnya berbentuk serupa massa berlumpur karena sek-sel Cyanobacteria saling berlekatan. Di antara sel-sel penyusun Cyanobacteria yang berupa benang, terdapat bagian sel khusus yang membesar dan berdinding tebal disebut heterosista. Heterosista ini berfungsi memfiksasi nitrogen dan reproduksi secara fragmentasi.
Cyanobacteria berkembang biak dengan pembelahan biner, fragmentasi, pertunasan dan pembentukan spora. Pembelahan biner terjadi pada Cyanobacteria bersel satu atau koloni berbentuk benang (filamen). Melalui car aini sel dapat langsung terpisah atau tetap bergabung membentuk koloni. Contoh Cyanobacteria adalah Nostoc dan Gloeocapsa.
Lanjutan Materi:
- Archaebacteria
- Eubacteria/Bakteri (Ciri, Struktur, dan Bentuk)
- Reproduksi Bakteri
- Klasifikasi Bakteri
- Peranan Bakteri
Sumber referensi:
Advanced Learning Biology 1A : for Grade X Senior High School Mathematics and Natural Sciences Programme / MBS Maniam, Yusa. Penerbitan Bandung: Grafindo Media Pratama, 2013
Belum ada Komentar untuk "Rujukan Biologi tentang Klasifikasi Bakteri"
Posting Komentar