Rujukan Belajar IPA tentang Satuan Baku dan Tidak Baku
Rujukan Belajar IPA tentang Satuan Baku dan Satuan Tidak Baku
Hallo sahabat gen. Assalamualaikum warahmatullah wabarakatu. Gimana kabar harian kalian? Semoga selalu menyenangkan ya, tetap semangat dan selalu jaga Kesehatan. Pada kesempatan kali ini, kita akan melanjutkan pembelajaran kita pada Bab 1 tentang materi Objek IPA dan Pengamatannya dan kita sampai pada unit 3 yaitu membahas mengenai Satuan Baku dan Satuan Tidak Baku.
Sahabat gen, berikut ini adalah kompetensi dasar 3.1 pada BAB I ini, yaitu kalian mampu untuk Menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran yang ada pada diri sendiri, makhluk hidup lain, dan benda-benda di sekitar serta kalian mengetahui pentingnya penggunaan satuan standar (baku) dalam pengukuran. Baik sahabat gen, sebelum kita memulai pelajaran ini, jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu, semoga pembelajaran kali ini dilancarkan dan kita dimudahkan untuk menguasai materi yang akan dibahas.
Berikut ini juga tersedia satu video pembelajaran materi penyelidikan IPA dan Pengukuran mengenai satuan baku dan satuan tidak baku yang dapat sahabat gen tonton jika tidak ingin terlalu lama untuk membaca pembahasan materi yang gen sukses buat.
PENDAHULUAN
Tentu kita sudah mengetahui jika kegiatan pengukuran tentu menggunakan beberapa besaran yang masing-masing memiliki satuan tertentu. Pada pertemuan sebelumnya sahabat gen telah mengenal apa itu besaran pokok dan apa itu besaran turunan. Besaran pokok maupun besaran turunan tersebut dapat diukur dengan menggunakan satuan baku maupun satuan tak baku.
Di dunia ini terdapat banyak sekali jenis satuan yang bisa kalian gunakan untuk menyatakan suatu besaran. Hal ini tergantung pada kebiasaan daerah setempat kalian masing-masing. Contohnya saja, seperti satuan panjang yang pernah digunakan di Inggris adalah yard, kemudian di Prancis satuan panjang yang pernah digunakan adalah feet atau pada zaman dahulu kala, seseorang menyatakan besaran panjang dengan menggunakan bagian tubuh seperti depa, hasta dan jengkal. Dan tentu saja pada zaman modern sekarang ini, satuan panjang sudah dinyatakan dalam meter atau centimeter. Dari berbagai macam satuan panjang tersebut, kita akan bahas bersama mengenai perbedaan golongan satuan baku dan satuan tidak baku.
SATUAN TIDAK BAKU
Satuan tidak baku atau satuan tak baku, disebut demikian karena hasil pengukurannya bisa berbeda-beda bergantung pada kondisi saat dilakukan pengukuran pada suatu objek. Satuan tak baku hanya diakui dalam lingkungan daerah lokal saja bahkan bisa individual sifatnya.
Secara sederhana, satuan tidak baku merupakan satuan yang apabila digunakan oleh orang yang berbeda pengukurannya akan dapat memberikan hasil yang berbeda pula. Misalnya. ketika seseorang mengukur panjang meja menggunakan kilan (jarak antara ujung ibu jari dengan kelingking yang direntangkan). Maka, tentu didapatkan hasil pengukuran orang dewasa akan berbeda jika dibandingkan dengan hasil pengukuran anak kecil.
CONTOH SATUAN TIDAK BAKU
Satuan tidak baku umumnya banyak digunakan pada zaman dahulu disaat pada saat itu sistem satuan modern belum dibuat atau belum ada. Terdapat banyak sekali satuan tidak baku yang digunakan, dantaranya adalah sebagai berikut
- Jengkal, definisi 1 jengkal adalah jarak antara ujung ibu jari dan ujung jari telunjuk ketika direntangkan.
- Depa, definisi 1 depa adalah jarak antara ujung jari tengah tangan kiri dengan ujung jari tengah tangan kanan jika kedua lengan direntangkan
- Kilan, definisi 1 kilan adalah jarak antara ujung ibu jari dengan ujung kelingking ketika telapak tangan direntangkan
- Hasta, definisi 1 cubit adalah jarak antara siku lengan dan ujung jari tengah ketika direntangkan
- Tumbak, adalah satuan luas tanah yang digunakan di daerah Jawa Barat. 1 tumbak setara dengan 14 meter persegi, dan masih banyak lagi.
SATUAN BAKU
Satuan baku adalah suatu satuan yang sudah diakui secara umum, karena pengukurannya menggunakan acuan yang diakui dan baku secara internasional. Satuan baku telah diakui secara internasional, karena hasil pengukuran yang ada selalu tetap meskipun diukur oleh siapapun dan dimanapun berada.
Secara sederhana, satuan baku merupakan satuan yang apabila digunakan oleh siapapun akan memberikan hasil pengukuran yang sama dan tetap. Misalnya, ketika seseorang mengukur meja yang panjangnya 1 meter menggunakan meteran, baik dilakukan oleh orang dewasa, anak kecil atau siapapun akan memberikan hasil pengukuran yang sama dan tetap, yaitu satu meter. Contoh satuan baku lainnya adalah: meter, kilogram, detik, liter, sentimeter, meter persegi, meter kubik, dan lainnya.
Berkaitan dengan satuan baku, kita juga pasti akan mengenal istilah satuan internasional (SI). Satuan internasional atau disingkat SI merupakan suatu satuan yang diakui penggunaannya secara internasional serta memiliki standar yang sudah baku. Satuan SI dibuat dengan tujuan untuk menghindari adanya kesalahpahaman yang timbul dalam bidang ilmiah karena adanya perbedaan satuan yang digunakan. Berdasarkan pengertian tersebut maka dari itulah satuan internasional (SI) atau dalam bahasa inggris disebut International System of Unit merupakan jenis satuan baku.
Satuan Internasional atau SI merupakan hasil kesepakatan para ilmuwan di Paris (1875) dalam rangka konferensi CGPM (Conference General des Poids er Measures), yang pada saat itu membahas tentang berat dan ukuran. Sistem Satuan internasional atau sistem metrik memiliki berberapa syarat atau ketentuan dalam membuat sebuah besaran, yaitu sebagai berikut.
- Satuan harus bersifat internasional atau universal, Artinya satuan harus berlaku untuk semua orang yang ada di seluruh penjuru dunia
- Satuan harus bernilai tetap, Artinya nilai satuan tidak akan berubah oleh pengaruh apapun.
- Satuan harus mudah ditiru, Tujuannya adalah mudah diperbanyak sehingga dapat dipergunakan oleh banyak orang.
Dalam perkembangannya, Sistem Internasional (SI) dibagi menjadi 2 sistem, yaitu ada sistem MKS atau sistem praktis/sistem Giorgie dan ada sistem CGS atau sistem Gauss.
- Sistem MKS (meter, kilogram, sekon) yaitu cara menyatakan suatu besaran dengan memakai satuan meter, kilogram dan sekon. Misalnya ada satuan gaya dalam sistem MKS berupa kgm/s2.
- Sistem CGS (centimeter, gram, sekon) yaitu cara menyatakan suatu besaran dengan memakai satuan centimeter, gram dan sekon. Misalnya ada satuan massa jenis dalam sistem CGS berupa g/cm3.
PENUTUP
Demikian tadi sahabat gen mengenai pembelajaran kita pada BAB I UNIT 3 tentang satuan baku dan tidak baku, untuk memperkuat pengetahuanmu, kamu dapat mengulangi materi ini di waktu lain. Akhir kata terima kasih dan wassalamualaikum warahmatullah wabarakatu.
LANJUTAN MATERI
referensi: Widodo, Wahono. 2016. Ilmu Pengetahuan Alam. Kemendikbud.
Belum ada Komentar untuk "Rujukan Belajar IPA tentang Satuan Baku dan Tidak Baku"
Posting Komentar