Daftar 10 Tumbuhan Endemik Sulawesi dan Tumbuhan Langka Sulawesi
Daftar 10 Tumbuhan Endemik Sulawesi dan Tumbuhan Langka Sulawesi
Hallo sahabat gen, Pada kesempatan yang luar biasa kali ini, gen sukses akan kembali membahas lebih mendalam mengenai daftar beberapa tumbuhan endemik Sulawesi dan tumbuhan langka Sulawesi. Pada penjelasan nantinya, kita akan mengenal 10 tumbuhan endemik Sulawesi dan tumbuhan langka khusus yang berada di Sulawesi. Untuk tumbuhan endemik dan langka ini beberapa ada yang sudah punah dan beberapa lagi dalam keadaan terancam punah.
Pengantar
"Jika kita kehilangan mereka [tumbuhan], tidak mungkin kita bisa memulihkannya dari tempat lain, karena mereka tidak ditemukan di luar pulau,"
"Kita memiliki tanggung jawab nyata untuk melestarikan kehidupan tumbuhan yang unik ini."
kata Tim Utteridge dari Royal Botanic Gardens, Kew. - bbc.com
Kondisi Umum Tumbuhan Endemik di Sulawesi
Sulawesi adalah pulau yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk tumbuhan endemik. Tumbuhan endemik adalah tumbuhan yang hanya ditemukan di wilayah tertentu dan tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Berikut beberapa kondisi umum tumbuhan endemik di Sulawesi:
Keanekaragaman Habitat: Sulawesi memiliki beragam habitat, mulai dari hutan hujan tropis, hutan pegunungan, hingga lahan basah. Keanekaragaman habitat ini mendukung berbagai jenis tumbuhan endemik yang dapat berkembang di berbagai kondisi lingkungan.
Isolasi Geografis: Isolasi geografis Sulawesi, terutama karena bentuk pulau ini yang agak terpencil dari daratan Asia Tenggara, memungkinkan untuk evolusi tumbuhan yang unik. Jarak yang cukup jauh dari daratan lain membatasi migrasi tumbuhan, sehingga spesies endemik bisa berkembang tanpa terpengaruh oleh spesies dari luar.
Pola Curah Hujan: Curah hujan yang tinggi di beberapa daerah Sulawesi mendukung pertumbuhan hutan hujan tropis yang lebat, menjadi rumah bagi banyak spesies tumbuhan endemik. Faktor iklim ini penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan endemik di pulau ini.
Ancaman Eksternal: Meskipun Sulawesi memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, namun berbagai ancaman seperti perambahan hutan, perubahan iklim, dan aktivitas manusia lainnya dapat mengancam habitat tumbuhan endemik. Perlindungan habitat alaminya sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup spesies endemik.
Studi dan Konservasi: Upaya penelitian dan konservasi terhadap tumbuhan endemik di Sulawesi penting untuk memahami lebih dalam tentang spesies-spesies ini dan memastikan kelangsungan hidup mereka di masa mendatang. Banyak lembaga penelitian dan organisasi konservasi yang terlibat dalam pelestarian flora endemik Sulawesi.
Dengan memahami kondisi seperti ini, diharapkan upaya konservasi lebih diperkuat untuk melindungi keanekaragaman hayati khususnya tumbuhan endemik di pulau Sulawesi.
Nah sahabat gen, kira-kira Tumbuhan khas Sulawesi apa saja yang sudah kalian ketahui? Ada yang jawab 1-10, 2-15, dan seterusnya. Tentu sebagai seorang belajar, kita mesti kenal dengan apa-apa saja jenis Tumbuhan Endemik Sulawesi dan Tumbuhan Langka Sulawesi. Oleh karena itu berikut ini gen sukses akan beri penjelasan mengenai Kumpulan Daftar 10 Tumbuhan Endemik Sulawesi dan Tumbuhan Langka Sulawesi.
Daftar Tumbuhan Endemik Sulawesi dan Tumbuhan Langka Sulawesi
Dendrobium utile [Anggrek serat]
Anggrek serat, juga dikenal sebagai Dendrobium utile, merupakan bagian integral dari keanekaragaman hayati Wallacea yang khusus untuk Sulawesi. Tumbuhan anggrek ini diakui sebagai flora identitas provinsi Sulawesi Tenggara dan sering disebut sebagai sorume oleh masyarakat lokal, terutama oleh Suku Tolaki, suku asli Sulawesi Tenggara. Suku Tolaki telah lama memanfaatkan anggrek serat sebagai bahan baku untuk membuat tikar yang digunakan dalam upacara adat mereka. Mereka memilih anggrek serat karena warnanya yang alami, kuning keemasan, yang memiliki makna filosofis tertentu bagi mereka. Namun sayangnya, anggrek serat dianggap langka dan sulit untuk ditemukan.
Seperti kebanyakan anggrek, anggrek serat termasuk dalam kategori tanaman epifit, yang hidup menempel pada batang pohon. Struktur anggrek serat umumnya terdiri dari bunga, batang, akar, umbi semu, dan daun. Umbi semu anggrek serat biasanya kecil, sedikit pipih, dan lebih keras dibandingkan dengan umbi semu anggrek lainnya. Umbi semu ini tumbuh memanjang seperti batang dan berwarna hijau kekuningan. Daun anggrek serat memiliki bentuk lanset dan terletak di setiap ketiak batang. Secara relatif, daun dari tumbuhan ini cenderung lebih kecil dibandingkan dengan anggrek lainnya.
Kantong Semar Endemik Sulawesi
Beberapa varietas tanaman kantong semar (Nepenthes) ternyata juga dapat ditemukan di wilayah Sulawesi. Pulau ini menempati peringkat ketiga di Indonesia dalam hal keberagaman spesies kantong semar, setelah Sumatera dan Kalimantan.
Sulawesi memiliki setidaknya sembilan spesies kantong semar alami, di mana lima di antaranya merupakan tanaman endemik pulau ini. Sementara itu, empat spesies lainnya, meskipun berasal dari Sulawesi, juga bisa ditemukan di pulau-pulau lain.
Berikut adalah daftar spesies tanaman kantong semar (Nepenthes) yang merupakan endemik Sulawesi:
- Nepenthes eymae (endemik Sulawesi Tengah).
- Nepenthes glabrata (endemik Sulawesi Tengah).
- Nepenthes hamata (endemik Sulawesi).
- Nepenthes pitopangii (endemik Taman Nasional Lore Lindu).
- Nepenthes tomoriana (endemik Sulawesi).
Diospyros celebica Bakh [Kayu Hitam atau Kayu Eboni]
Diospyros celebica Bakh, yang dikenal dengan nama kayu hitam atau kayu eboni, adalah salah satu flora berharga ekonomis yang dapat ditemui di Sulawesi. Kayu endemik Sulawesi ini telah diperdagangkan sejak abad ke-18 dan dianggap sebagai kayu mewah di Indonesia. Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya Kabupaten Poso, Donggala, dan Parigi, menjadi lokasi utama untuk melihat keindahan kayu berwarna hitam dengan garis-garis merah.
Menurut buku "100 Spesies Pohon Nusantara: Target Konservasi Ex Situ Taman Keanekaragaman Hayati" [2019], eboni adalah pohon sedang dengan batang lurus yang bisa mencapai ketinggian 40 meter. Daun tunggalnya tersusun secara bergantian, berbentuk memanjang dengan ukuran sekitar 10-35cm x 2-7 cm. Permukaan bawahnya halus dan berwarna hijau abu-abu.
Daunnya mengkilap di bagian atas dan berwarna hijau tua. Bunga-bunganya berkumpul di ketiak daun dan berwarna putih. Buahnya berbentuk bulat telur dan berbulu, dengan buah muda berwarna hijau dan buah matang berwarna kuning hingga cokelat. Pohon ini tumbuh di hutan primer dataran rendah dengan jenis tanah liat, pasir, atau batu yang memiliki drainase baik, pada ketinggian kurang dari 400 mdpl.
Begonia atau Bunga Hariang Endemik Sulawesi
Baru-baru ini [2021], sebuah penemuan menarik terjadi di salah satu pulau di Indonesia, yaitu Sulawesi, di mana para peneliti dari Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya (PPKTKR) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan tiga spesies flora endemik yang sebelumnya belum diketahui. Ketiga spesies baru ini diberi nama Begonia enoplocampa, Begonia tjiasmantoi, dan Begonia sidolensis.
1. Begonia Enoplocampa:
Jenis begonia ini ditemukan di Pulau Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan, dan tidak ditemukan di wilayah lain selain itu. Nama spesies baru ini diambil dari bahasa Yunani, enoplos yang berarti senjata, dan kampe yang berarti ulat. Nama ini dipilih karena tanaman ini memiliki karakteristik seperti rhizome dan daun penumpu yang berambut dan bercabang seperti ulat hijau berduri. Tanaman ini memiliki batang berupa rhizome yang menjalar. Daunnya berbentuk bundar telur dengan tepian bergerigi, sementara bunganya berwarna putih dengan empat helai pada bunga jantan dan tiga helai pada bunga betina.
2. Begonia Tjiasmantoi:
Flora baru ini dinamai berdasarkan filantropis lingkungan, Wewin Tjiasmanto, yang telah memberikan dukungan besar pada pelestarian flora di Indonesia. Tanaman ini merupakan spesies begonia yang unik di Sulawesi karena memiliki kombinasi karakter yang jarang ditemukan pada jenis begonia lainnya. Tanaman ini memiliki bentuk kecil dengan tinggi sekitar 15 cm. Daunnya berbentuk elips dengan warna kecokelatan dan hijau terang di permukaan atas, sementara permukaan bawahnya berwarna merah marun. Bunganya berwarna kuning, yang langka untuk jenis begonia dari Asia.
3. Begonia Sidolensis:
Jenis Begonia sidolensis ini merupakan tanaman endemik Sulawesi Tengah dan hanya dapat ditemukan di kawasan puncak Gunung Sidole, Kabupaten Donggala. Tanaman ini ditemukan oleh mahasiswa Universitas Tadulako bernama Eka Putri Dayanti dalam penelitiannya tentang ekologi begonia di Gunung Sidole. Tanaman ini memiliki bentuk kecil dengan batang yang menjalar. Daunnya berbentuk bundar telur dengan warna kemerahan dan dihiasi dengan bercak hijau keperakan. Bunganya berwarna merah mudah dan cukup besar bila dibandingkan dengan ukuran daunnya.
Penemuan tiga spesies flora endemik baru ini memberikan kontribusi yang berharga dalam pemahaman dan pelestarian keanekaragaman hayati di Sulawesi.
Dillenia serrata Thunb [Tanaman soni]
Tanaman soni (Dillenia serrata Thunb) merupakan salah satu tanaman endemik di Sulawesi. Tumbuhan ini memiliki berbagai nama yang berbeda-beda di setiap daerah, seperti dongi atau dengilo (Manado), Denggen (Sulawesi Selatan), Singi (Konawe), dan soni (Muna) (Illing, 2017). Menurut Syahruni (2015), tanaman soni memiliki potensi sebagai antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat melambatkan kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas.
Buah soni dibungkus oleh 5 kelopak bunga berwarna putih, dan buah Jongi terlihat mirip dengan bunga yang berbuah. Bagian tengah buahnya berwarna kuning cerah, dengan adanya bintik-bintik cokelat tua di ujungnya yang melekat pada akar halus berwarna kuning keputihan. Buah ini banyak ditemukan di Sulawesi, termasuk di Poso, karena cocok tumbuh di wilayah dengan suhu sekitar 32 derajat Celsius. Meskipun rasanya masam, buah ini bernama ilmiah Dillenia Serrata dan sering ditemui tumbuh secara alami di kebun masyarakat atau hutan (tanaman liar). Karena rasa asamnya, buah soni jarang dikonsumsi langsung, namun sering digunakan sebagai penambah citarasa asam pada hidangan ikan berkuah.
Calamus inops Becc. [Rotan Tohiti]
Sulawesi merupakan salah satu pulau besar di Indonesia yang menghasilkan produk rotan hutan (rotan alam) yang cukup besar. Rotan Tohiti (Calamus inops Becc.) adalah salah satu jenis rotan yang berasal dari Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi.
Rotan Tohiti adalah jenis rotan yang termasuk dalam genus Calamus, yang merupakan anggota dari famili rotan (Arecaceae). Rotan ini memiliki batang yang panjang dan ramping, dengan duri-duri kecil yang tersebar di sepanjang batangnya. Daunnya terdiri dari daun majemuk yang panjang dengan ujung yang tajam.
Rotan Tohiti biasanya tumbuh di hutan-hutan dataran rendah hingga dataran tinggi di Sulawesi. Rotan ini dapat ditemukan tumbuh secara liar di hutan primer maupun hutan sekunder. Rotan Tohiti merupakan salah satu sumber daya alam yang penting di Sulawesi, yang memiliki nilai ekonomi serta keberagaman hayati yang harus dijaga dan dikelola secara bijaksana untuk keberlangsungan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Vanda celebica [Anggrek Endemik Sulawesi]
Vanda celebica adalah salah satu jenis anggrek langka yang endemik di Sulawesi. Vanda celebica adalah spesies anggrek yang memiliki bunga yang indah dan menarik. Anggrek ini biasanya tumbuh epifit, menempel pada batang pohon di habitat alaminya.
Daun-daunnya berbentuk panjang dan ramping dengan warna hijau yang cerah, sedangkan bunga-bunganya muncul dalam kelompok dan memiliki warna yang beragam, mulai dari putih hingga ungu atau biru. Karakter spesifik dari Vanda celebica adalah daunnya lebih tipis, jarak antar daun juga lebih lebar jika dibandingkan dengan daun spesies-spesies Vanda lain pada umumnya.
Vanda celebica terutama ditemukan di Sulawesi, terutama di hutan-hutan dataran rendah hingga pegunungan. Habitat alaminya sering kali terancam oleh aktivitas manusia seperti penggundulan hutan dan perambahan lahan.
Vatica celebica [Meranti Sulawesi]
Vatica celebica adalah spesies tumbuhan pohon yang endemik di Sulawesi, Indonesia. Dalam bahasa Indonesia, spesies Vatica celebica umumnya dikenal dengan nama "Meranti Sulawesi" atau "Meranti Celebes". Ini adalah istilah umum yang digunakan untuk merujuk pada pohon meranti yang berasal dari Pulau Sulawesi, termasuk spesies Vatica celebica. Nama ini mencerminkan asal-usul geografis spesies tersebut, yaitu Sulawesi, serta kelompok tumbuhan yang lebih luas, yaitu "meranti".
Vatica celebica adalah pohon besar yang dapat mencapai ketinggian hingga 40 meter. Pohon ini memiliki batang yang lurus dan tegak, dengan cabang yang menyebar. Daunnya berbentuk daun majemuk yang tersusun secara spiral, dan buahnya berbentuk bulat dengan diameter sekitar 1-2 cm.
Vatica celebica biasanya ditemukan di hutan dataran rendah dan hutan pegunungan di Sulawesi. Spesies ini memiliki distribusi yang terbatas dan ditemukan secara alami di wilayah tertentu di Sulawesi.
Meskipun Vatica celebica belum dinilai oleh IUCN, namun populasi pohon ini terus mengalami penurunan akibat aktivitas penebangan hutan yang tidak berkelanjutan dan perambahan lahan. Konservasi habitat alami Vatica celebica sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini.
Myristica minahassae [Pala Hutan Minahasa]
Myristica minahassae adalah spesies tumbuhan yang merupakan anggota keluarga Myristicaceae dan berasal dari wilayah Minahasa di Sulawesi Utara, Indonesia.
Myristica minahassae adalah pohon kecil yang bisa tumbuh hingga ketinggian sekitar 5-10 meter. Daunnya berbentuk oval atau elips dengan ujung yang runcing, dan berwarna hijau gelap. Buahnya berbentuk bulat atau oval, berwarna hijau pada awalnya dan berubah menjadi merah atau oranye saat matang. Di dalam buah terdapat biji yang merupakan bagian yang berharga dari tanaman ini.
Biji Myristica minahassae merupakan sumber rempah-rempah yang penting dan sangat berharga. Biji ini digunakan sebagai bahan utama dalam produksi rempah-rempah yang dikenal sebagai pala. Pala memiliki aroma yang khas dan digunakan dalam industri makanan, minuman, dan farmasi. Nilai ekonomi pala telah menjadi bagian penting dari ekonomi lokal di wilayah Minahasa.
Populasi Myristica minahassae terancam oleh aktivitas penebangan hutan yang tidak berkelanjutan dan perambahan lahan. Hilangnya habitat alami menjadi ancaman serius bagi kelangsungan tanaman ini. Oleh karena itu, perlindungan habitat alami dan pengelolaan yang berkelanjutan diperlukan untuk memastikan kelangsungan Myristica minahassae.
Amorphopallus plicatus [Bunga Bangkai Sulawesi]
Bunga bangkai Sulawesi Ini adalah spesies Amorphophallus yang sangat langka yang secara alami dapat ditemukan di pulau Sulawesi di Indonesia.
Di sana, spesies ini tumbuh di lapisan bawah hutan hujan dengan banyak bahan tanaman di tanah. Dari umbi tanah, satu daun berbentuk payung tumbuh setiap kali, yang diikuti oleh daun yang lebih besar. Ketika umbi telah tumbuh cukup, tanaman dapat berbunga dengan infloresens spektakuler sekitar 40 cm tingginya. Ini terdiri dari bract merah-ungu dan spadix berwarna gelap. Bau yang tidak sedap menarik lalat untuk penyerbukan, setelah itu buah-buahan merah terbentuk, masing-masing berisi 1 biji.
TAMBAHAN DAFTAR TUMBUHAN LANGKA DAN TUMBUHAN ENDEMIK SULAWESI
Menurut Tasirin dalam Kompas (2011), bahwa Sulawesi Utara mempunyai beberapa jenis tumbuhan endemik seperti kayu hitam minahasa (Diospyros minahassae), meranti sulawesi (Vatica celebica), pala hutan minahasa (Myristica minahassae) dan bunga bangkai sulawesi (Amorphopallus plicatus).
Selain itu, ada sebanyak 114 jenis tumbuhan langka dan terancam punah. Jenis-jenis tersebut antara lain kasturi (Mangifera casturi), kibatalia (Kibatalia wigmanii), tiga jenis eboni (salah satunya eboni sulawesi, Diospyros celebica), pala hutan (Myristica kjellbergii), dan tiga jenis pohon penghasil gaharu (salah satunya Aquilaria beccariana).
Referensi:
Anggrek Endemik Sulawesi - id.pinterest.com
Anggrek Serat - etd.repository.ugm.ac.id
Begonia Endemik Sulawesi - bobo.grid.id
Bunga Bangkai Sulawesi - onszaden.com
Kantong Semar Endemik Sulawesi - alamendah.org
Kayu Eboni - mongabay.co.id
Meranti Sulawesi - ChatGPT
Pala Hutan Minahasa - ChatGPT
Rotan Tohiti - ChatGPT
Tanaman Soni - mosintuwu.com
Pengaruh Aktivitas Wisatawan Terhadap Keanekaragaman Tumbuhan di Sulawesi (Butarbutar, et al). J.Ind. Tour. Dev. Std., Vol.1, No.2, April, 2013 ,,
Belum ada Komentar untuk "Daftar 10 Tumbuhan Endemik Sulawesi dan Tumbuhan Langka Sulawesi"
Posting Komentar